Sabtu, 01 Desember 2012

PERANAN ISTRI PRAJURIT UNTUK MENCIPTAKAN KELUARGA YANG BERAKHLAK MULIA



 Penulis :
 NAMA                                                 : RITA ROCHAJATIN ,S.Pd

TEMPAT TANGGAL LAHIR           : MAGETAN, 8 MARET 1972
SUAMI                                                : KOPTU M.TASIR HIDAYAT
KESATUAN                                       : Kihub Brigif 6/2 Kostad
PENDIDIKAN                                    : S 1/ SENI TARI IKIP SURABAYA
PEKERJAAN                                    : GURU SMP 5 MADIUN
 

 Persit adalah sebuah organisasi sebagai wadah untuk mengembangkan cita - cita istri anggota Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) Angkatan Darat. Perjuanagn Persit Kartika Chandra Kirana laksana sinar Hyang Kartika dan Hyang Chandra yang menerangi, menghiasi angkasa dan menyinari kehidupan serta memberikan petunjuk alami kepada umat manusia. Oleh sebab itu Persit Kartika Chandra Kirana berkewajiban menempa para anggota menjadi insane yang berguna bagi keluarga dan TNI Angkatan Darat khususnya, Negara dan bangsa pada umumnya serta dalam melaksanakan tugas selalu berpedoman pada kebajikan dan kebenaran.
     
  Istri prajurit TNI Angkatan Darat mutlak tidak dapat dipisahkan dari TNI Angkatan Darat, baik dalam melaksanakan tugas organisasi maupun dalam kehidupan pribadi. Oleh karena itu istri prajurit TNI Angkatan Darat harus membantu TNI Angkatan Darat dalam mensukseskan tugasnya baik sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun sebagai komponen pembangunan bangsa untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
Di Zaman Era Globalisasi ini istri prajurit harus lebih dewasa dalam menyikapi situasi dan kemajuan tekhnologi. Sesuai dengan kepanjangan dari kata “ PRAJURIT “ adalah Prasojo Jujur Irit. Dari arti kata tersebut dapat kita jabarkan bahwa kehidupan sehari-hari seorang prajurit adalah mengedepankan tanggung jawab, kejujuran serta tidak bergaya hidup mewah.Untuk itu kita sebagai seorang istri prajurit harus pandai-pandai menjaga sikap, tingkah laku serta mengatur keuangan keluarga. Seorang istri prajurit harus bisa menanamkan jiwa kepemimpinan kepada anak-anaknya. Yang paling utama bagi istri prajurit adalah selalu mendampingi suami baik dalam suka maupun duka. Setiap suami sangat terbantu dengan pendampingan seorang istri sehingga dapat memperkuat Moril seorang suami dalam menjalankan tugasnya, oleh karena itu seorang istri harus bisa menciptakan suatu
kebersamaan denga suami. Hal itulah yang membantu seorang prajurit sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Seorang istri prajurit harus selalu siap apabila suami ditugaskan di mana saja dan kapan saja. Dibentuknya organisasi PERSIT sangan membantu para istri prajurit dalam membentuk kepribadian yang tegar dan tabah. Dari organisasi PERSIT kita mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yang berguna baik untuk kelurga dan masyarakat sekitar.Kita dapat merasakan rasa senasib dan sepenanggungan sesama anggota PERSIT seperti yang dirasakan para prajurit di medan tugas.

Sebagai seorang istri prajurit kita harus berwawasan luas, senantiasa mengembangkan kemampuan diri dan mengimbangi kemajuan suami. Istri selain sebagai pendamping suami adalah seorang ibu dan ibu adalah salah seorang tokoh sentral dalam keluarganya. Karena itu seorang ibu yang memiliki pendidikan cukup, dapat membina dan membawa keluarganya dengan baik. Untuk itulah mengapa dalam organisasi PERSIT diadakan beebagai kegiatan positif yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual motorik istri prajurit. Seorang istri prajurit boleh berkarir akan tetapi harus tetap berkomitmen pada tugas pokok Persit Kartika Chandra Kirana diantaranya membina keluarga, termasuk kesejahteraan moril dan materiil sehingga berpengaruh positif terhadap keberhasilan tugas prajurit.

Dalam ajaran agama Islam ada hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang istri untuk suaminya, yaitu usaha seorang istri untuk melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi hak-hak suaminya dengan baik. Karena apabila hak-hak dan kewajiban dilaksanakan dengan baik dan tepat maka akan tercapai keharmonisan antara suami dan istri yang pada akhirnya berimbas pada kebahagiaan seluruh keluarga. “ Wanita adalah tiang Negara “. Apabila wanita dalam suatu Negara itu baik moralitasnya, kecerdasannya dan spiritualnya, maka kokohlah Negara tersebut.. Sebaliknya, jika wanitanya buruk, maka hancurlah Negara tersebut “ (Adegium Kohati ). Ketentraman rumah tangga terletak pada kesholehan seorang istri, apabila Istri memiliki kepribadian yang baik maka insyaallah baiklah rumah tangganya sebaliknya istri yang berkepribadian buruk dapat menghancurkan rumah tangganya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menjadi istri yang baik adalah sebagai berikut :

1.         Wajib taat pada suami ( bukan untuk hal-hal maksiat ) Syaikh Abdul Muta’al Al-Jabiri berkata : Seorang wanita yang tidak taat kepada suaminya akan mendapat kesulitan dan ditimpa cobaan besar. Setiap kali ketaatan wanita kepada suaminya bertambah, bertambahlah pula cinta dan keharmonisan antara keduanya, dan kondisi yang baik tersebut akan berpengaruh positif pada diri anaka-anak mereka . Sedang akhlak yang baik dan kokoh, akan menjadi harta yang tak ternilai yang bisa diwarisi oleh anak-anak mereka.”

2.         Tinggal di tempat suami. Allah telah mewajibkan seorang suami untuk menyediakan tempat tinggal bagi istrinya, dan istri harus mau menerima dan mengikuti suaminya tersebut.Seorang istri harus selalu berada di samping suami.

3.         Berpuasa sunah seizin suami Al-Hafid menceritakan: “ Dalam hadits dikatakan bahwa hak suami bagi istri lebih ditekankan daripada ibadah sunnah, sebab memenuhi hak suami adalah wajib. Sedang mendahulukan yang wajib lebih utama daripada yang nafilah.

4.         Seseorang masuk rumah seizin suami. Apabila suami tidak di rumah sorang istri tidak diperbolehkan menerima tamu. Seperti sabda Rasulullah saw: “ Tidak dihalalkan seorang wanita berpuasa saat suaminya berada di rumah, dan tidak boleh mengizinkan seseorang masuk ke rumah, kecuali seizinnya.”

5.         Keluar rumah seizin suami. Seorang suami berhak melarang istrinya keluar rumah. Namun demikian , seorang suami tidak boleh semena-mena melarang istrinya sehingga istrinya tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama.

6.         Menjaga harta suami. Seorang istri harus bisa menjaga harta suaminya yaitu tidak menuntut di luar keperluan dan kemampuan suami, sebab yang denikian itu akan menyulitkan suami. Oleh karena itu seorang istri harus sederhana dan ikhlas dalam menerima rizki yang dilimpahkan ALLAH kepadanya.

7.         Selalu bersyukur dan berdoa. Seorang suami mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari . Oleh karena itu sudah selayaknya istri bersyukur, berterima kasih kepada suami dan selalu berdoa kepada ALLAH, semoga ALLAH membalas segala pengorbanan suaminya, melindungi dan menolongnya di dunia dan akhirat.

8.         Mengatur rumah dan keperluan rumah tangga. Seorang istri harus berusaha menciptakan suasana dan kondisi yang baik, sehingga suami dapat melaksanakan kewajiban agama dan kewajiban dunianya dengan baik pula. Jangan sampai seorang suami pulang dari kerja mendapatkan rumahnya dalam keadaan tidak sebagaimana yang diharapkan.

9.         Berlaku baik terhadap keluarga suami. Untuk menyenangkan suami, seorang istri harus menghormati ayah dan ibu suaminya, berterima kasih kepada mereka yang berkenan memberi izin untuk menikah dengan anaknya.

10.       Menyusui, mengasuh, dan mendidik anak-anak. Wajib bagi seorang istri mengasuh sendiri anak-anaknya dan memberikan yang terbaik untuk mereka, mengajari mereka kebersihan, akhlak, kesucian dan kebaikan agar kelak mereka berkembang menjadi orang-orang yang berguna.

11.       Menjaga panca indra dan perasaannya. Wajib bagi seorang istri untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dan melegakan hati suami, dan tidak melakukan hal-hal yang mengganggu suami, apalagi hingga membantah.

12.       Berhias untuk suami. Seorang istri harus sadar bahwa bersolek dan berhias untuk suaminya adalah satu hal yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu seorang istri perlu memperhatikan penampilan dan menunjukkan perasaan bahagianya di depan suami sehingga suami tidak memperhatikan orang lain di luar rumah.

13.       Tidak membuka rahasia suami. Hal ini harus diperhatikan betul-betul karena wanita paling mudah menggunjing apabila sudah bertemu dengan teman bicaranya. Tanpa disadari yang dikeluarkan adalah kejelekan suaminya.Oleh karena itu seorang istri harus pandai-pandai mejaga rahasia suami. Kita sebagai istri prajurit harus paham dan dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut dengan baik, seorang prajurit tidak hanya bertugas dalam satu tempat saja tetapi bisa bertugas di tempat lain, sehingga pada saat suami di medan tugas kita bisa menjaga kepercayaan dan selalu berdo’a untuk keselamatan suami. Menjalani bahtera rumah tangga bagaikan mengemudikan sebuah kapal di tengah lautan. Terkadang ada badai yang bisa menerjang kapal sehingga membuat kapal pecah dan terapung-apung di tengah laut. Dalam mendidik anak bagaikan melukis di atas kertas putih. Lukisan yang ada di kertas merupakan perwujudan dari kita mendidik anak-anak kita. Baik buruknya anak tergantung dari didikan yang kita berikan sejak berada dalam kandungan.

Ada beberapa langkah yang perlu kita perhatikan apabila terjadi perselisihan dengan suami yaitu :

1.         Taqwa kepada Allah swt. Seorang istri harus tetap bertaqwa kepada Allah di dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan suami.
2.         Ingat mati. Seorang istri harus menyadari bahwa suatu saat akan berpisah dengan suaminya apabila ajal sudah menjemput. Untuk itu harus dijaga agar akhir dari segala ucapan dan perbuatan seorang istri terutama kepada suaminya adalah baik.

3.         Saling memberi ampun/maaf. Sifat-sifat yang ada pada manusia adalah banyak keliru dan sering berbuat salah. Oleh karena itu diantara suami dan istri harus saling memberi maaf.

4.         Tidak tergesa-gesa dan bijaksana. Seorang istri hendaknya mampu memadamkan fitnah dalam rumah tangga dengan air ketenangan dan kebijaksanaan.

5.         Lidah yang terjaga. Pembicaraan yang paling jelek adalah busuknya perkataan, dusta dan ghibah, untuk itu istri harus pandai menjaga ucapannya.

6.         Mampu meluruskan keruwetan. Kemampuan meluruskan keruwetan amat perlu yaitu untuk membantu mengatasi kesulitan dalam rumah tangga.

7.         Bersandar kepada Allah dengan doa. Agar Allah menjauhkan istri dan suami dari setan serta membantu memecahkan perselisihan maka senantiasa bersandar dan berdoa kepada Allah.

Apabila seorang istri prajurit melaksanakan pola hidup sesuai dengan ajaran agama maka suami akan merasa tenang dan tentram selama bertugas. Yang perlu diingat sebagai seorang wanita “ JANGAN JADI MAWAR PENGHIAS TAMAN TAPI JADILAH MELATI PAGAR BANGSA “.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar