Mojolaban, Batalyon
Infanteri Mekanis 413 Kostrad telah usai melaksanakan tugasnya sebagai Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan di Bumi Cendrawasih. Setelah 10 bulan berada di
daerah penugasan meninggalkan keluarga, akhirnya dapat kembali berkumpul
bersama keluarganya masing-masing.
Sebanyak 450 orang prajurit Yonif Mekanis 413 Kostrad
bersandar dengan menggunakan KRI Tanjung Kambani Nomor Lambung 971 bersama-sama
dengan prajurit Yonif 407/PK dan Yonif Para Raider 330 Kostrad.
Selaku Inspektur Upacara, Pangdivif 2 Kostrad membacakan
amanat Pangdam IV/Dip yang menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh
personel Satgas yang telah menjalankan tugas di wilayah perbatasan RI-PNG
dengan baik. “Banyak hal yang dapat diambil dari penugasan ini, rasa cinta
terhadap tanah air akan semakin terpupuk, berbagi dengan sesama dan membantu
warga di wilayah perbatasan, yang tentunya banyak sekali hambatan yang telah
dilalui”, ujarnya.
Pangdivif 2 Kostrad sendiri menyatakan rasa bangga akan
keberhasilan tugas yang dilaksanakan Yonif 413 Kostrad. “Selamat bertemu dengan
keluarga, sampaikan salam hormat saya kepada keluarga, serta hati-hati dalam
perjalanan kembali ke Home base,
utamakan faktor keselamatan dan keamanan”, tegasnya.
Usai upacara penyambutan, seluruh prajurit Satgas Yonif
Mekanis 413 Kostrad menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini
jikalau ada prajurit yang tertular penyakit setelah melaksanakan penugasan,
dimana diketahui bersama bahwa daerah penugasan Papua merupakan daerah endemik
penularan penyakit malaria.
Mayor Inf Arif Munawar selaku Komandan Batalyon (Danyon)
sekaligus Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) menyampaikan bahwa, “Salah satu
keberhasilan Satgas yakni dengan diserahkannya beberapa pucuk senjata secara
sadar tanpa paksaan oleh masyarakat kepada Yonif Mekanis 413 Kostrad, yang
tentunya karena adanya hubungan baik dan pendekatan para prajurit dengan
masyarakat, sehingga terjalin hubungan emosional yg baik”, ungkapnya. (Tsr B6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar